Home / Tanjungpinang / Pelajar SMA dan SMK Ikuti Diskusi Santai Bela Negara Bersama Cindai Kepri

Pelajar SMA dan SMK Ikuti Diskusi Santai Bela Negara Bersama Cindai Kepri

Ketua CINDAI Kepri, Edi Susanto, Kabid Pembinaan SMK, Osnardi M.P.d, Kanit I Ksubdit III Dir. intelkam Polda Kepri, AKP Buskardi, Moderator Acara, Suaib (ket. : kiri ke kanan)

Suarabirokrasi.com, Tanjungpinang,- Sebagai lembaga yang turut bertanggung jawab menjaga keutuhan bangsa. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cerdik Pandai Muda Melayu (Cindai) Kepulauan Riau memandang, pentingnya semangat bela negara, cinta air dan bangsa dipupuk sejak dini.

Kepada 36 pelajar perwakilan pelajar SMA dan SMK se Kota Tanjungpinang, pada acara diskusi santai bertema “Bela Tanah Air dan Bangsa Sejak Usia Dini” yang berlangsung yang di ruang VIP, Lantai II, Morning Bakery KM 8, Tanjungpinang, Kamis (01/09). Edi Susanto berharap para pelajar menjadi generasi bangsa yang ikut membela negara sesuai tanggung jawabnya.

“Sebagai pelajar, lakukan aktivitas positif sesuai hobi, hal ini juga merupakan bentuk rasa cinta terhadap bangsa dan negara,”jelasnya.

Acara yang dipimpin oleh Suaib selaku moderator tersebut dilanjutkan dengan acara dialog antara pelajar dengan bersumber.

Peserta diskusi

Di era perkembangan teknologi digital ini, Edi Cindai (sapaan akrab-red) mengingatkan para pelajar secara bijaksana menggunakannya.

“Gunakanlah teknologi dan media sosial untuk meningkatkan kemampuan, menambah wawasan yang berguna bagi pendidikan di sekolah dan menjadi motivasi bagi setiap orang,”katanya.

Sebelumnya. Kanit I Subdit III Direktorat Intelkam Polda Kepri, AKP Buskardi dalam forum diskusi santai itu juga menjelaskan tentang cara- cara pelajar ikut bela negara sesuai tanggung jawabnya pelajar dan umat beragama

Mantan Kasat Intelkam Polresta Tanjungpinang itu memaparkan pentingnya bela negara dan Cinta tanah air sejak dini, yakni penting untuk dipahami oleh pelajar dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai pelajar dan umat beragama.

“Cara pelajar untuk ikut bela negara, diantaranya dengan mematuhi aturan yang berlaku di masyarakat, termasuk aturan-aturan sekolah.”jelas AKP Buskardi.

Pelajar dari SMAN 2, Teja bertanya saat berlangsung dialog interaktif

Pelajar juga bisa ikut berpartisipasi menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah. Bahkan dirinya berharap para pelajar berpartisipasi membantu pihak Kepolisian menjaga keamanan.

“Contohnya, bila ada yang balap liar atau pun ada yang mabuk-mabukan, adik-adik dapat melaporkan ke nomor pengaduan kepolisian setempat ataupun langsung ke Polsek terdekat,”harapnya.

Pesan pentingnya kepada para pelajar, dirinya berharap para pelajar agar selalu fokus untuk belajar dan belajar, mencapai cita-cita dan mengisi dengan prestasi. Menurutnya, hal itu juga merupakan bentuk sikap bela negara.

“Pelajar yang tidak melakukan pelanggaran hukum merupakan contoh pelajar te telah menanamkan nilai nilai pancasila dalam sanubari, dan nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,”Jelas menjawab pertanyaan dari Aulia Ramadhani, pelajar SMAN 5 Tanjungpinang.

Materi diskusi juga disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMK pada Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Osnardi.

“Pendidikan formal yang berbasis pada penguatan sumber daya manusia merupakan upaya melahirkan generasi muda yang memeiliki jiwa patriotisme,”kata Osnardi.

Dirinya berharap, melalui diskusi yang dilakukan bersama LSM Cindai ini, para pelajar tetap menanamkan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Sehingga dalam tindakan sehari-hari, kita memegang teguh nilai-nilai luhur pancasila,”jelasnya

Pada kesempatan itu. Moderator acara, Suaib juga memberikan waktu untuk acara dialog interaktif.
Peserta dari SMAN 2 Kota Tanjungpinang, Teja Maulana Hakim menyampaikan keprihatinannya terhadap kaum difabel, yang belum secara maksimal.

“Kalau saya mencermati, Patriotisme dan Cinta tanah air merupakan sebuah kewajiban bagi setiap warga negara. Namun sayangnya kita masih menemukan adanya stigma negatif di lingkungan masyarakat terhadap teman-teman difabel. Di samping itu, kurangnya fasilitas pendidikan bagi mereka merupakan suatu keprihatinan kita semua,”Ungkap Teja.

Foto bersama pengurus Cindai Kepri

Pertanyaan ini dijawab oleh Kabid Pembinaan SMK, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Osnardi M.P.d. Kegiatan diakhiri dengan acara foto bersama. (Red)

Tinggalkan Balasan