Home / Batam / Hoaks atau Fakta, Dukungan Ketua PWNU Kepri

Hoaks atau Fakta, Dukungan Ketua PWNU Kepri

“Saya datang udah terlambat, lalu setelah selesai diajak foto-foto, angkat tangannya, katanya. Saya juga diam saja, tangan saya diam gini aja. Saya sudah pikir ini bakal diolah ini,” ungkap Gani Lasa menceritakan kronologi

Kepri– Beredar berita yang di tayangkan oleh media online di Kepulauan Riau tentang Ketua PWNU mendukung pasangan calon (Paslon) Pilkada Kepri Isdianto-Suryani. Hoaks atau Fakta?

Menanggapi beredarnya berita itu. Ketua PWNU Kepri Gani Lasa beserta jajaran pengurus harian melakukan klarifikasi tentang dukungannya secara pribadi maupun secara organisasi kepada pasangan calon (Paslon) Pilkada Kepri Isdianto-Suryani.

Gani Lasa didampingi Sekretaris PWNU Kepri Herianto, Bendahara Suigwan, Sekretaris Ansor Kepri Rizky Firmanda, dan juga tokoh perintis Ansor dan Banser Kepri Ikhwan Nasa’i, Kamis (26/11) di Batam Centre, menyatakan sikapnya bahwa berita dukungan tersebut adalah tidak benar dan dipelintir atau dipolitisasi.

Gani Lasa menceritakan acara bertemu dengan Isdianto dan sejumlah tokoh di Batam itu sebagai silaturahmi atas undangan yang disebut sebagai makan malam.

“Saya sebenarnya ada agenda bertemu dengan Pak Lukita petang itu, tapi setelah menunggu-nunggu, ada yang telepon ngajak makan (di restoran) oleh teman ini, dimana ada orang lain suruh ngajak,” jelasnya.

Ia menegaskan dalam pertemuan yang dihadiri Isdianto itu tidak ada pernyataan dukung mendukung apalagi komitmen tertentu.

Gani Lasa tak mengira pertemuan itu dipolitisasi. Bahkan saat datang sekitar pukul 21.00 WIB, para tokoh yang hadir juga sudah makan bersama.

“Saya datang udah terlambat, lalu setelah selesai diajak foto-foto, angkat tangannya, katanya. Saya juga diam saja, tangan saya diam gini aja. Saya sudah pikir ini bakal diolah ini,” ungkap Gani Lasa secara santai menceritakan kronologi kedatangannya itu.

Gani Lasa menegaskan, sebagai organiasi keagamaan PWNU tidak berpolitik praktis kecuali menjalankan politik kebangsaan menjaga 4 pilar kebangsaan.

“Saya saat dicegat media saya bilang, NU secara organisasi tidak berpolitik dan keputusan itu secara kolegial, saya sampaikan saat itu, kalau masing-masing individu itu keputusan atas nama pribadi,” katanya.

Menurutnya ada salah tafsir dari pihak Insani terhadap kehadirannya dalam pertemuan tersebut.

“Jadi saya datang sendiri, saya pun sampaikan ke ibu di rumah. Ketua Muslimat NU kan juga ibu di rumah juga,” katanya lagi.(red)

Tinggalkan Balasan