Home / Batam / Soerya Respationo : Karikatur Yang Menghina Itu Bukan Kebebasan !

Soerya Respationo : Karikatur Yang Menghina Itu Bukan Kebebasan !

Kepri,- Permasalahan yang menciderai hati umat beragama mendapat perhatian oleh Calon Gubernur Kepri nomor urut 1 (satu) DR H Muhammad Soerya Respationo SH MH. Isu terkini yang dinilai melecehkan dunia islam, dan pernyataan kontroversial Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dinilai sepatutnya tidak dilakukan.

Menurut Soerya Respationo pernyataan yang dianggap melukai hati umat Islam di seluruh penjuru dunia itu dan penerbitan dan beredarnya karikatur yang bermuatan penghinaan terhadap simbol agama semestinya tidak dilakukan untuk saling menjaga perdamaian dan harmonisasi dalam keberagaman, juga bukan merupakan bentuk demokrasi.

“Membuat karikatur yang menghina agama itu bukan kebebasan, tapi penghinaan dalam kemerdekaan beragama. Kita bukan hanya menolak adanya pelecehan terhadap agama Islam, tetapi juga seluruh agama lainnya tidak pantas dilecehkan dengan dalih kebebasan berekspresi,” pungkas Soerya.

Sebagai tokoh yang menghargai keberagaman. Soerya Respationo selalu terhubung dengan tokoh – tokoh dunia Islam dan bukanlah hal baru. Kiprahnya dalam pengembangan dakwah di Kepulauan Riau (Kepri) dan permasalahan global dunia Islam, selama ini jarang di ungkap ke publik.

Pengalamannya di tahun 2012 silam. Soerya menerima Syaikh Sa’di Abu Mukmin, Ulama’ Palestina untuk mendapat pengetahuan lebih dalam tentang kehidupan kaum muslimin di Palestina. Dari itu dirinya mengetahui secara pasti bahwa persoalan Palestian bukan hanya masalah umat Islam, tetapi masalah kemanusiaan.

“Persoalan Palestina bukan hanya masalah umat islam tetapi sudah menjadi masalah kemanusiaan yang berkepanjangan, kita perlu menggetahui kondisi saudara-saudara kita dan memberi bantuan terbaik untuk mereka,” ungkap Soerya.

Soerya Respationo berharap setiap umat manusia saling kasih mengasihi sesuai hadis Nabi Muhammad yang menyebutkan dalam perumpamaan kaum muslimin dalam urusan kasih sayang dan tolong-menolong bagaikan satu tubuh. Hal itu mendasarinya untuk peduli terhadap kondisi muslim di berbagai penjuru dunia.

“Sabda Rasulullah itu mengajarkan kepada kita untuk saling mencintai sesama manusia. Sudah semestinya kita memiliki kepedulian karena muslim yang satu dengan Muslim yang lainnya adalah bersaudara,” ujar Soerya, Rabu (04/11). (EEMM)

Tinggalkan Balasan