Suarabirokrasi.com.Anambas,- Selama sepekan ini, nelayan di Kabupaten Kepulauan Anambas mengeluhkan murahnya harga jual hasil tangkapan mereka. Harga jual mengalami penurunan hingga lebih 30 persen. Kondisi ini terjadi akibat minimnya pedagang yang mau membeli hasil tangkapan nelayan.
Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP – RI) terkait pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikenakan kepada nelayan di Kabupaten Kepulauan Anambas juga menambah masalah yang membebani nelayan nelayan kecil di Kabupaten Anambas.
“Sebelumnya harga beli cumi-cumi di Anambas ada dikisaran Rp 30.000 per kilo, sekarang mengalami penurunan menjadi Rp 18.000 per kilonya.”Ungkap salah seorang nelayan.
Jupri mengatakan, nelayan tangkap dengan alat penangkapan ikan bagan apung juga mengeluh, sebab tidak tahu harus berbuat apa, agar hasil tangkapan mereka dapat dijual, sehingga hampir seluruh tempat penyimpanan ikan penuh.
“Kondisi parah, gudang (penyimpanan ikan) penuh, jadi kami tidak bisa membeli hasil tangkap nelayan,” jelas Jupri, Rabu(15/11/2023)
Sementara itu, kondisi ketidak pastian ini diperkirakan akan berlangsung cukup lama sampai kapal pengangkut ikan yang membawa hasil tangkapan nelayan Anambas ke Jakarta, masuk ke Anambas.
“Ditempat yang sama Hal senada juga diaku ini oleh Mely ibu rumah tangga salah yang setiap harinya belanja dipasar tersebut.Untuk saat ini ikan karang lainnya banyak tapi untuk ikan tongkol tidak banyak kelihatan, hanya beberapa tumpuk saja yang terlihat.dari.
Infomasi yang diterima media ini dari beberapa pedagang ikan dipasar tarempa, diketahui harga jual ikan tongkol dijual awalnya perkilo Rp 20 ribu kini menurun menjadi Rp 17 atau Rp16 ribu / Kg.
“Ikan bunga baruk Rp 35 ribu/kilonya,ikan selar Rp 25 ribu/kilo,Mahan Rp 14 ribu /kilonya.kerapu begak Rp 35 ribu/kilogrqm sementara untuk ikan tenggiri perkilogram Rp 60 ribu/kilonya untuk kemarin harga tenggiri di atas Rp 80 ribu /kilonya kini untuk harga ikan ini hargannya menurun.,”kata Atnan penjual ikan.(Agus)
