Home / Tanjungpinang / Pemko Tanjungpinang Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda

Pemko Tanjungpinang Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda

Wali Kota Tanjungpinang Terima Penggugat Semi dan Budaya Kota Tanjungpinang

Suarabirokrasi.com-Tanjungpinang,- Pemerintah Kota Tanjunginang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus mendorong agar berbagai warisan budaya tak benda (WBtb) di Kota Tanjungpinang, dilestarikan.

Warisan budaya tak benda diantaranya berupa tarian, motif , musik dan lainnya, sebagiannya telah tercatat di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada Ditjen Kebudayaan. Warisan ini diharapkan dapat diupayakan kelestariannya sebagai seni dan budaya kearifan lokal.

Pelestarian warisan budaya Tak benda ini juga didukung oleh Wali Kota Tanjungpinang, Hj Rahma dan memberikan atensi kepada para penggugat kebudayaan yang berkunjung ke kantor Wali Kota, selasa (15/02/2022).

“Luar biasa, kegiatan-kegiatan sanggar yang tetap eksis dalam pelestarian seni budaya lokal di Tanjungpinang,”ucap Rahma,

Dengan dibakukannya Tari Boria sebagai warisan budaya Penyengat oleh Kemendikbudristek pada 21 Oktober 2021. Rahma optimis Kearifan Kebudayaan lokal di Tanjungpinang tetap utuh terjaga di tengah modernisasi.

Tarian khas melayu

“Ini upaya kita mempertahankan warisan yang kita miliki. Saya berharap seni budaya yang kita miliki terus dilestasikan dan dikenalkan kepada masyarakat,” harap Rahma.

Sementara terkait pelestarian warisan budaya Tak benda. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Meitya Yulianty menuturkan selalu memberi peluang kepada para pelaku kebudayaan yang masih tetap berkiprah dalam bidang kesenian mempertahankan dan melestarikan kebudayaan daerah, terutama kesenian.

“Alhamdullilah Bu Wako Respon dan akan support. Apa yang dibutuhkan, pemko apresiasi untuk menyediakan bantuan. Contoh, pakaian maupun alat musik karena sudah bertahun-tahun tidak ada lagi, bahkan rusak,”ucap Meitya Yulianti.

Meitya menjelaskan. Selain kesenian Boria, Gurindam 12, Gazal, dan pantun Melayu sebelumnya sudah tercatat menjadi warisan budaya tak benda di Kepri.

Dirinya berencana untuk mengangkat lebih banyak lagi WBtb yang merupakan warisan budaya daerah, mulai dari jenis makanan, pakaian, dan kesenian.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa kita usulkan lebih banyak,” katanya.

Sementara itu, Ketua Sanggar Kebudayaan Penyengat, Azmi Mahmud mengaku bersyukur kesenian tari boria tercatat sebagai warisan budaya tak benda di kota Tanjungpinang.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada wali kota dan dinas kebudayaan dan pariwisata atas dukungan dan bantuannya.

“Sehingga, ke depan kesenian daerah, khususnya kesenian Melayu terus berkembang dan terus kita lestarikan sebagaimana harapan wali kota,” ujarnya.

Ucapan yang sama juga disampaikan, Ketua Sanggar Celoteh Budak Sebaok, Hidayat Palansuka. Ia mengaku bersyukur telah difasilitasi untuk mendapatkan legalitas pendirian perkumpulan celoteh budak sebaok.

“Alhamdulillah, terima kasih atas bantuannya. Bahkan, kami bersyukur wali kota juga mendukung perlengkapan pakaian anak-anak sanggar,” tuturnya. (*)

Tinggalkan Balasan