Home / Anambas / Pelabuhan Letung Minim Fasilitas, Cuaca Hujan Penumpang Basah Kuyup

Pelabuhan Letung Minim Fasilitas, Cuaca Hujan Penumpang Basah Kuyup

‎Suarabirokrasi.com, Anambas – Warga Kepulauan Anambas berharap agar fasilitas keberangkatan penumpang melalui Pelabuhan Letung agar ditingkatkan untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat saat melakukan perjalanan menggunakan Kapal Pelni maupun Kapal Ferry Cepat.

Harapan ini diungkapkan oleh Fatimah, salah seorang warga penumpang Kapal Pelni yang saat itu terlihat dalam kondisi basah kuyup.

Fatimah mengaku sering berpergian menggunakan Kapal melalui pelabuhan Letung. Dirinya berharap, pemerintah dapat memberikan solusi atas ketidaknyamanan masyarakat penumpang kapal. Karena saat menuju ke Kapal, dirinya dan penumpang lainnya harus melalui lintasan jalan yang cukup jauh dan berjalan di ruang terbuka di tengah derasnya hujan.

“Seperti inilah bang, cuaca hujan dan kita harus berjalan ke Kapal, dan tiba di Kapal semuanya basah,”ungkap wanita ini.

Fatimah berharap agar pemerintah memperhatikan kenyamanan masyarakat saat menggunakan fasilitas umum.

‎”Kami hanya ingin pihak berwenang segera perhatikan kami masyarakat yang di bawah ini. Apakah tidak kasihan melihat kami berpanas-panasan dan ketika Musih Hujan kami Basah Kuyup, “Ujar wanita usia 60 tahunan ini, Minggu (07/09/2025).

‎Menurut Patimah, pelabuhan Letung perlu ditingkatkan fasilitasnya untuk kepentingan umum, diantaranya dengan menambah prasarana atap dari ruang tunggu penumpang menuju dermaga yang jaraknya cukup jauh.

‎”Pelabuhan itu cukup panjang, kan lebih 100 meter. Harusnya disepanjang Pelabuhan itu dibuat penutupnya. Seperti Pelabuhan di Tarempa, agar penumpang pada saat hendak naik maupun turun dari kapal tidak lagi berpanas-panasan dan tidak juga basah kuyup ketika hujan turun,”terang Patimah.

‎Selain itu Patimah juga menyinggung Ruang Tunggu di Pelabuhan Letung yang selalu tutup meski pada saat itu ada jadwal Kapal KM.  Bukit Raya dan Kapal penumpang Jenis lain nya.

‎”Lihatlah sendiri, rumah tunggu di pangkal Pelabuhan itu dah seperti rumah hantu, tidak pernah terbuka lagi. Sekarang musim hujan, jika rumah tunggu difungsikan, tentunya menjelang Kapal bersandar, kami yang tua renta ini bisa numpang berteduh menjelang jemputan datang.”Tambahnya.

‎Msih kata Ibu Patimah, masih banyak lagi persoalan yang di anggap penting namun di abaikan oleh pemerintah. Padahal jika mau berbuat untuk rakyat, persoalan yang ada bukan lah perkara yang berat. Semua bisa dilaksanakan dengan sekelip mata.

‎”Kalau kemarin lampu di pelabuhan ini banyak juga yang mati. jika kapal penumpang bersandar di dermaga pada saat malam hari ya bergelap lah para penumpang. Itukan termasuk hal yang sepele, harusnya kan tidak perlu lah kita masyarakat kecil ini berteriak, mereka yang berada di atas sana kan juga sudah tau bagaimana kondisi Pelabuhan Letung saat ini. Jadi apa sih tujuan kita masyarakat kecil ini dikenakan pajak penerangan jika kami tidak bisa menerima hasil dari yang kami bayar, “Terang Patimah dengan rasa geram.

‎”Oleh karena itu saya mewakili masyarakat di Kepulauan Anambas dan warga Pulau Jemaja, memohon agar Pemerintah terkait segera membenahi pasilitas di Pelabuhan Letung, supaya kami para penumpang juga bisa merasakan aman dan nyaman pada saat hendak turun dan berangkat dari Pelabuhan Letung, tidak lagi harus basah kuyup ketika hujan,”Harapnya. (BG)

About Redaksisuarabirokrasi

Check Also

Kapal Pukat Hiu Beroperasi di Perairan Anambas, Nelayan Desa Kiabu Resah

‎Suarabirokrasi.com, Anambas – Kapal ikan dengan alat penangkapan jaring pukat hiu terlihat beroperasi di perairan …

Tinggalkan Balasan