Home / Anambas / Kemenag Anambas Diskusi Deteksi Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan di Wilayah Perbatasan

Kemenag Anambas Diskusi Deteksi Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan di Wilayah Perbatasan

suarabirokrasi.com, Anambas, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kepulauan Anambas menggelar diskusi bertema “Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan” pada Senin (30/6), bertempat di aula Kemenag Anambas.

Diskusi ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, serta perwakilan media lokal.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya deteksi dini terhadap potensi konflik sosial yang berakar pada perbedaan keyakinan atau praktik keagamaan.

Kepala Kemenag Anambas, Muhammad Nasir menegaskan, bahwa keberagaman di Anambas adalah sebuah kekayaan yang harus dijaga, bukan dijadikan alasan untuk perpecahan.

“Kita ingin membangun sistem deteksi dini yang kuat dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Tujuannya agar potensi konflik bisa diantisipasi sejak awal dan tidak berkembang menjadi masalah yang merugikan bersama,” ujarnya.

Materi pembahasan salah satunya terkait pentingnya komunikasi aktif antarumat beragama serta peran strategis tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam meredam isu-isu sensitif yang dapat memicu konflik.

Diskusi juga diisi dengan sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman serta tantangan yang dihadapi di lapangan.

Dari diskusi ini menghasilkan beberapa langkah strategis yang sesuai dengan kondisi wilayah Kepalauan Anambas sebagai wilayah Perbatasan. Diantaranya perlu dibentuknya jaringan informasi lintas agama,  kemudian melakukan penguatan forum-forum kerukunan, serta meningkatkan literasi dan pemahaman keagamaan di kalangan masyarakat.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Anambas, Ali Mukhsin dan berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan.

“Dialog dan komunikasi terbuka adalah kunci untuk menjaga kerukunan. Terlebih lagi, Anambas adalah daerah yang plural dan memiliki posisi strategis secara geografis,” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama dari seluruh peserta untuk menjaga kedamaian, memperkuat toleransi, serta bersinergi dalam mendeteksi dan mencegah potensi gangguan terhadap kerukunan umat beragama di Kabupaten Kepulauan Anambas.

(Agus Suradi)

About Redaksisuarabirokrasi

Check Also

Berpotensi Timbulkan Penyakit, Warga Minta Gudang PT. Fatara Julindo Putera Dipindahkan

Suarabirokrasi.com, Anambas,- Masyarakat Kampung Pasiran, Desa Bukit Padi diresahkan dengan aktifitas kerja di gudang milik …

Tinggalkan Balasan