SB, Anambas – Memasuki hari kedua di bulan Ramadan, masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas semakin antusias berburu takjil untuk berbuka puasa.
Sejak sore hari, berbagai titik di kota mulai dipadati warga yang mencari hidangan berbuka, mulai dari makanan tradisional hingga jajanan kekinian.
Di beberapa lokasi, seperti pasar Ramadan dan area pusat kuliner sepanjang Jalan Hang Tuah, Tarempa, para pedagang mulai menjajakan berbagai jenis takjil, seperti kolak, es campur, gorengan, hingga aneka kue khas daerah. Antusiasme masyarakat terlihat dari ramainya pembeli yang berkeliling memilih hidangan favorit mereka.
Salah satu pedagang takjil, awang, mengungkapkan bahwa Ramadan tahun ini terasa lebih meriah dibanding tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, dagangan saya laris. Banyak yang mencari kue-kue basah dan minuman segar untuk berbuka,” ujarnya.saat ditemui di lapak tempat jualannya Minggu (2/3/2025)

Awang kembali mengatakan,Selain menjadi momen berburu kuliner, aktivitas ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga. Mereka tidak hanya sekadar membeli makanan, tetapi juga saling bertemu dan berbincang dengan kerabat serta teman.
“Dengan suasana yang penuh semangat dan kebersamaan, Ramadan di Kabupaten Anambas tahun ini terasa semakin istimewa,” tambahnya.
Doni, salah satu pedagang minuman, mengatakan bahwa permintaan minuman segar meningkat drastis selama Ramadan.
“Setiap sore, banyak warga yang mencari minuman seperti es kelapa, es jeruk, dan teh manis dingin. Alhamdulillah, dagangan saya selalu habis sebelum waktu berbuka,” ujar Doni.
Menurutnya, cuaca yang cukup panas di sore hari membuat minuman segar menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang berburu takjil. Selain itu, harga yang terjangkau juga menjadi daya tarik bagi pembeli.
“Secawan kami jual dengan kisaran harga Rp10.000,” katanya sambil menunjukkan ukuran cawannya.
Doni menambahkan bahwa pasar Ramadan di Anambas tidak hanya menjadi tempat berburu makanan dan minuman, tetapi juga menjadi pusat interaksi sosial di bulan suci ini.
“Warga saling berbincang dan berbagi cerita sambil menunggu waktu berbuka, menciptakan suasana kebersamaan yang semakin erat,” terangnya.
Ia berharap, dengan meningkatnya aktivitas ekonomi kecil seperti ini, Ramadan tidak hanya membawa berkah spiritual, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi para pedagang lokal di Kabupaten Kepulauan Anambas.
(Agus)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.