Site icon Suara Birokrasi

Lami Minta Saber Pungli Soroti SMPN 1 Tanjungpinang

SMP N 1 Tanjungpinang

Ilustrasi

Tanjungpinang,SB

Beberapa waktu lalu, Tim Sapu bersih pungutan liar kota Tanjungpinang telah menunjukkan taringnya dalam melaksanakan tugas yakni menangkap sejumlah oknum Syahbandar yang di duga melakukan pungli. Akan tetapi, hal ini tampaknya tak membuat gentar Kepala sekolah SMP N 1 Tanjungpinang karena hingga saat ini belum ada kepala sekolah yang di tangkap tim Saber pungli kota Tanjungpinang sehingga terkesan Kepala sekolah di Tanjungpinang kebal hukum.

Menurut penuturan salah seorang wali murid SMP N1 Tanjungpinang, bahwa SMP N 1 Tanjungpinang melakukan pungutan uang terobosan sebesar Rp.190.000 (seratus Sembilan puluh ribu rupiah)/bulan.

“saya heran, katanya sekolah sudah tidak lagi dibenarkan melakukan pungutan, tapi mengapa Saya harus membayar uang terobosan sebesar Rp.190.000/bulan”, ujarnya kepada wartawan dengan nada sedih.

Mendengar informasi tersebut, Suarabirokrasi.com langsung mendatangi SMP N 1 Tanjungpinang. Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMP N 1 Tanjungpinang Tri Elis Setyowati tidak menampik perihal adanya pungutan tersebut.

“iya benar tapi pungutan ini berdasarkan kesepakatan bersama wali murid dan juga komite, kalau ini salah Kami akan rapatkan lagi dan tidak perlu ada terobosan”, ujarnya polos saat di konfirmasi wartawan Senin 2/10.

Saat disinggung terkait dana BOS, Tri mengaku jika dana BOS tidak cukup.

“benar ada dana BOS tapi dananya tidak cukup sedangkan listrik saja Kami harus menunggak”, imbuhnya kepada wartawan.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia Provinsi Kepulauan riau (Abdul Karim) sangat menyayangkan hal tersebut dan meminta tim saber pungli kota Tanjungpinang segera melakukan pemantauan.

“apapun alasannya pungutan uang terobosan ini tidak dibenarkan, Saya minta tim Saber Pungli kota Tanjungpinang segera melakukan penyelidikan terkait adanya informasi tersebut dan jika terbukti Kepala Sekolah SMP N 1 harus mempertanggungjawabkan perbuatannya agar budaya pungli di sekolah-sekolah yang ada di Tanjungpinang tidak berkepanjangan”, ujarnya dengan nada geram.(Ridwan/Riko)

Exit mobile version