Home / Riau / Warga Pardomuan Mengeluh, Sarang Burung Walet Menimbulkan Polusi

Warga Pardomuan Mengeluh, Sarang Burung Walet Menimbulkan Polusi

Ramses Hotman Butar Butar SH

Rohil, SB – Sejumlah warga Gang Pardomuan Jalan Bijaksana RT/RW 003/009 di Kepenghuluan Panipahan Kota, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Kabupaten Rokan Hilir merasa keberatan dengan keberadaan bangunan sarang burung walet tepat berdiri tegak membelakangi rumah warga setempat.

Selain itu, suara rekaman burung walet yang keluar dari speakaer di dinding gedung tinggi tersebut  sangat membuat ribut daerah setempat dan beberapa warga yang merasa tertanggu diantaranya adalah M boru Samosir yang rumahnya persis berdekatan dengan sarang walet mengatakan akibat berdirinya sarang walet, menjadi biang sarang nyamuk, padahal sebelumnya di daerah itu tidak ada nyamuk.

“Sebelum nya gak pernah ada sebanyak ini nyamuk tiap hari pagi, siang malam nyamuk banyak berkeliaran, jadi ngeri kali lah nyamuk akibat sarang walet itu,” terang boru Samosir kepada media ini, Kamis 2 Januari 2020.

Senada, beberapa pemuda yang tinggal diarea tersebut, Elpin Aritonang, Pian Sihombing, Wilson Butar Butar juga merasakan hal yang sama. Mereka mengeluh dengan keberadaan sarang walet di daerah itu. Namun mereka tidak tau mau berbuat apa.

Ramses Hotman Butar Butar SH seorang Advokat muda yang merupakan warga setempat menyambangi kediaman kru media ini menceritakan bahwa pihaknya sangat keberatan dengan keberadaan sarang burung walet saat ini. Untuk itu dirinya mohonkan kepada pemerintah setempat agar memperhatikan persoalan tersebut.

Dia mengatakan, bagaimana pemerintah bisa memberikan izin penangkaran sarang walet yang begitu dekat dengan rumah warga. Untuk itu pihaknya menolak keras keberadaan sarang walet ini agar ditindak oleh pemerintah.

Sebagai penasehat hukum/Pengacara dirinya meminta agar pemerintah setempat segera bertindak untuk mengatasi masalah ini. Sebab, dirinya merasa sangat khawatir dalam jangka panjang kedepan warga akan terjangkit banyak wabah penyakit seperti demam berdarah dan lainnya jika ini dibiarkan begitu saja.

Selain itu kotoran hewan ini menurut dia bisa menjadi penyebab kuman bagi warga sekitar yang notabene penduduk nya rata rata mengharapkan air hujan sebagai sumber air minum, seperti memasak dan mandi cuci.

Semua air tersebut terang Ramses ditampung dari atas atap rumah sementara burung walet terbang berkeliaran di sekitar pemukiman warga. “Masih banyak lagi kalau dikaji kaji dengan baik apa yang menjadi resiko dari sarang burung walet ini,” ujarnya.

Untuk itu dirinya meminta kepada pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, serta dinas terkait lainnya seperti camat Palika dan datuk penghulu serta jajaran nya dapat menertibkan sarang burung walet tersebut. (man)

Tinggalkan Balasan